Pas Marque – Pekerja shift malam sering kali memilih pola kerja ini karena tuntutan pekerjaan atau kebutuhan perusahaan. Namun, pola kerja yang melibatkan waktu istirahat yang tidak teratur tersebut ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satu risiko yang sering dikaitkan dengan pekerja shift malam adalah meningkatnya peluang terkena penyakit jantung koroner.
Penelitian menunjukkan bahwa pekerja shift malam memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada jam normal. Beberapa alasan di balik fenomena ini meliputi:
“Simak Juga: Minuman Berenergi, Jangan Sembarangan Mengonsumsinya!”
Tubuh manusia memiliki jam biologis alami yang disebut ritme sirkadian. Ritme ini mengatur siklus tidur, metabolisme, dan fungsi organ. Pekerjaan shift malam mengganggu ritme ini, sehingga tubuh sulit beradaptasi. Ketidakseimbangan ini dapat memicu stres pada sistem kardiovaskular.
Pekerja shift malam sering kali mengalami kesulitan tidur di siang hari karena gangguan lingkungan atau faktor biologis. Kurang tidur kronis dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan peradangan, dan mengganggu fungsi jantung.
Shift malam sering kali membuat pekerja mengonsumsi makanan di luar waktu yang ideal, seperti makan malam larut atau camilan tidak sehat saat bekerja. Pola makan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah, faktor utama risiko jantung koroner.
Bekerja di malam hari sering kali disertai dengan tekanan kerja yang tinggi, terutama pada profesi tertentu seperti tenaga medis atau keamanan. Stres yang berkepanjangan dapat memicu gangguan kardiovaskular.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai oleh pekerja shift malam meliputi:
Walaupun risiko tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung:
Cobalah untuk tidur dalam ruangan yang gelap dan tenang di siang hari, serta usahakan tidur selama 7-8 jam. Gunakan penutup mata dan penyumbat telinga jika diperlukan.
Konsumsi makanan bergizi seimbang, hindari makanan tinggi lemak jenuh dan gula. Pilih camilan sehat seperti buah atau kacang-kacangan.
Lakukan aktivitas fisik seperti jalan cepat, yoga, atau bersepeda untuk menjaga kesehatan jantung. Usahakan olahraga minimal 30 menit per hari.
Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres.
Pastikan Anda menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah.
“Baca Juga: Abses Gigi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan”