Pas Marque – GBN 2025 di Blok M hadir sebagai bentuk selebrasi batik yang luar biasa. Acara ini resmi dimulai pada 1 Agustus di kawasan Pasaraya Blok M Jakarta, menghadirkan semangat baru dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui wastra batik. Dalam balutan kemasan modern, pengunjung diajak menyelami ragam motif, teknik pewarnaan eksperimental, hingga inovasi dalam desain yang tak terpikirkan sebelumnya. Puluhan desainer lokal turut berpartisipasi memperlihatkan interpretasi kontemporer terhadap batik tradisional. Nuansa seni dan budaya berpadu harmonis dengan konsep kekinian, menciptakan pengalaman visual yang memikat. Batik tidak lagi ditempatkan hanya sebagai warisan budaya, melainkan sebagai pernyataan mode yang hidup dan relevan. Selama pameran, atmosfer Blok M berubah menjadi galeri interaktif raksasa yang penuh warna, detail, dan kreativitas. Batik benar-benar dihidupkan kembali dan disajikan dengan cara yang tak biasa, membuktikan bahwa warisan budaya bisa berkembang seiring zaman.
Inovasi Pewarnaan di GBN 2025 di Blok M yang Curi Perhatian
GBN 2025 di Blok M bukan hanya sekadar pameran biasa, tetapi juga menjadi panggung eksperimen visual yang mengejutkan. Salah satu hal paling mencolok adalah pendekatan baru dalam pewarnaan kain batik yang begitu atraktif. Teknik pewarna alami digabungkan dengan metode pewarnaan sintetis ramah lingkungan, menciptakan gradasi warna unik yang belum pernah terlihat sebelumnya. Warna-warna cerah yang selama ini dianggap tidak konvensional untuk batik, seperti fuschia neon dan turquoise terang, digunakan untuk memberi semangat baru pada motif klasik. Banyak koleksi yang tampil seakan menyala dalam pencahayaan khusus, memberikan efek optik yang mengesankan. Inovasi ini memberikan identitas segar bagi batik, dan menantang persepsi lama tentang keterbatasan warna dalam kain tradisional. Meskipun tetap menghormati akar budaya, GBN tahun ini membuktikan bahwa batas-batas kreativitas dalam batik bisa terus diperluas melalui teknologi dan eksplorasi artistik yang progresif.
“Baca juga: Kain Nusantara Ketemu CGI Prancis? Hasilnya di JF3 Fashion Festival Bikin Melongo!”
Batik dalam Balutan Desain Kontemporer yang Bikin Terpesona
Tak hanya bermain warna, GBN 2025 menampilkan kekuatan desain kontemporer yang membalut batik menjadi busana siap pakai bernuansa internasional. Banyak karya yang ditampilkan mengusung potongan asimetris, layering inovatif, hingga pemilihan material yang kontras seperti batik dipadukan dengan denim, kulit imitasi, bahkan bahan transparan. Sentuhan futuristik dapat dirasakan dalam banyak koleksi, namun tetap mengakar pada motif-motif batik klasik seperti parang, kawung, dan mega mendung. Batik yang dahulu lekat dengan busana formal kini tampil bebas, ekspresif, dan serba dinamis. Desain-desain ini menunjukkan bahwa batik dapat beradaptasi ke berbagai gaya tanpa kehilangan jati dirinya. Pengunjung dibuat takjub melihat bagaimana warisan tekstil Indonesia bisa disulap menjadi karya mode yang sejajar dengan produk fashion global. Koleksi-koleksi tersebut menjadi magnet utama acara, dan sebagian bahkan telah dikurasi untuk dipasarkan secara internasional oleh rumah mode independen dari Eropa dan Asia.
Antusiasme Pengunjung Menjadi Sorotan di Setiap Sudut
Suasana GBN 2025 di Blok M dipenuhi gelombang antusiasme yang luar biasa dari para pengunjung. Setiap sudut pameran ramai oleh penggemar batik dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa seni, pegiat mode, hingga wisatawan mancanegara. Ratusan foto dibagikan setiap jam di media sosial, memperlihatkan betapa ramainya acara ini diserbu pengunjung yang ingin melihat langsung gebrakan terbaru dalam dunia perbatikan Indonesia. Beberapa instalasi interaktif yang dibuat oleh seniman muda menjadi favorit pengunjung untuk dijadikan latar berfoto. Euforia ini menandakan bahwa batik tak hanya hidup sebagai produk budaya, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bahkan pengunjung yang sebelumnya tidak begitu tertarik pada batik mulai merasa terinspirasi. Suasana yang tercipta begitu cair, akrab, dan penuh rasa kebanggaan akan karya anak negeri. Event ini bukan hanya ajang pameran, melainkan juga wadah edukasi, apresiasi, dan kolaborasi lintas generasi.
“Simak juga: Gak Nyangka! Samsung Ubah Aturan Main, Galaxy Z Fold Dapat OS Duluan!”
Dukungan Pemerintah dan Komunitas Lokal yang Menguatkan GBN
Keberhasilan GBN 2025 juga tak lepas dari dukungan luas berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah maupun komunitas lokal yang bergerak dalam pelestarian budaya. Acara ini dikoordinasikan dengan kolaborasi antara dinas pariwisata, kementerian ekonomi kreatif, serta asosiasi pengrajin batik nasional. Panggung utama yang digunakan untuk fashion show disediakan oleh pengelola Pasaraya Blok M, sementara galeri pameran dirancang oleh arsitek muda dalam program pembinaan kota kreatif. Banyak stand dikelola oleh komunitas pengrajin dari daerah seperti Pekalongan, Solo, dan Cirebon, sehingga keterlibatan pelaku lokal sangat besar. Selama penyelenggaraan acara, berbagai workshop dan talkshow juga dilaksanakan dengan mengundang tokoh-tokoh seni, fashion, dan teknologi tekstil. Kolaborasi lintas sektor ini memperlihatkan bahwa kekuatan budaya bisa diperkuat bukan hanya oleh kreativitas, tetapi juga sinergi dan keberpihakan terhadap pelestarian. Upaya kolektif ini telah menjadikan GBN sebagai wajah baru batik Indonesia.