Pas Marque – Black Dandyism adalah tema yang diusung oleh Met Gala 2025. Tema ini berfokus pada sejarah dan pengaruh Black Dandyism. Black Dandyism merupakan gerakan mode yang sangat berarti. Ini bukan hanya tentang gaya berpakaian. Gerakan ini juga merupakan ekspresi perlawanan. Pada abad ke-18, pria kulit hitam memanfaatkan mode untuk mengekspresikan identitas mereka. Tema ini terinspirasi dari buku karya Monica L. Miller. Buku berjudul Slaves to Fashion: Black Dandyism and the Styling of Black Diasporic Identity menyoroti sejarah tersebut. Tema ini merayakan perjuangan dan kebanggaan budaya kulit hitam melalui fesyen.
Black Dandyism berasal dari perbudakan di Amerika Serikat. Para budak kulit hitam memilih berpakaian seperti bangsawan kulit putih. Mereka mengenakan pakaian mewah untuk mengekspresikan kebanggaan mereka. Ini adalah cara mereka untuk menentang dominasi rasial yang menindas mereka. Mode menjadi sarana untuk memperjuangkan pengakuan dan identitas. Dalam sejarah, busana memiliki peran besar dalam perebutan kekuasaan. Pakaian digunakan untuk menyampaikan pesan keberanian dan ketahanan. Black Dandyism bukan sekadar trend mode, tetapi juga simbol perlawanan.
“Baca juga: Met Gala 2025: Jennie BLACKPINK Masuk jajaran Seleb dengan Fashion Terbaik”
Monica L. Miller adalah seorang profesor Afrika-Amerika. Ia menulis buku yang menjadi inspirasi tema Met Gala 2025. Buku tersebut mengungkap pengaruh besar Black Dandyism dalam sejarah mode. Dalam wawancaranya, Monica mengatakan, “Busana telah digunakan dalam perebutan kekuasaan oleh orang kulit hitam.” Ia juga mengungkapkan bahwa fesyen adalah bentuk ekspresi untuk mendapatkan pengakuan. Miller berperan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai sejarah tersebut. Pameran tentang Black Dandyism akan digelar di The MET pada Mei 2025.
Acara ini akan berlangsung dari 10 Mei hingga 26 Oktober 2025. Pameran ini disusun berdasarkan karakteristik gerakan mode tersebut. Karakteristik ini dijabarkan oleh Zora Neale Hurston. Hurston menulis esai mengenai tema ini pada tahun 1934. Esai tersebut berjudul Characteristics of Negro Expression. Pameran ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya pengaruh mode dalam budaya kulit hitam. Setiap elemen fesyen yang dipamerkan memiliki cerita yang mendalam. Ini adalah cara untuk merayakan warisan dan identitas kulit hitam.
Met Gala 2025 mengusung dress code “Tailored For You.” Dress code ini memberikan kebebasan untuk berekspresi. Para tamu diundang untuk mengenakan pakaian dengan siluet terstruktur. Selain itu, elemen klasik dari mode pria juga menjadi bagian dari tema ini. Dress code ini memberi kesempatan bagi tamu untuk menunjukkan gaya pribadi mereka. Setiap tamu dapat menafsirkan dress code ini sesuai dengan interpretasi mereka. Pakaian yang dikenakan mencerminkan kreativitas dan identitas masing-masing. Tema ini mendorong penafsiran bebas namun tetap dalam kerangka penghormatan terhadap budaya kulit hitam.
“Simak juga: Baterai Garam: Masa Depan Energi Ramah Lingkungan yang Siap Gantikan Lithium”
Pengaruh gerakan mode ini sangat besar dalam dunia fesyen. Banyak desainer yang terinspirasi oleh aliran ini. Mereka menggabungkan elemen-elemen khasnya dalam koleksi mereka. Pada acara seperti Met Gala, tema ini memberi ruang untuk menampilkan keberagaman mode. Para tamu menggunakan fesyen untuk menyampaikan pernyataan kuat. Mereka tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga membawa pesan penting. Fashion menjadi alat untuk memperjuangkan hak-hak dan pengakuan. Dalam Met Gala 2025, tema ini membawa kesadaran tentang pentingnya representasi.