
Pas Marque melaporkan deer print street style mulai mendominasi tampilan fashion 2025, perlahan menggeser dominasi leopard dan zebra sebagai pilihan utama pecinta gaya urban.
Tren deer print street style muncul sebagai respons terhadap kejenuhan pada motif animal print klasik. Pola leopard dan zebra kerap terasa agresif dan mencolok. Sementara itu, motif rusa menawarkan nuansa lembut, natural, dan earthy.
Desainer menganggap deer print street style lebih fleksibel. Motif totol halus dengan gradasi cokelat dan krem terasa hangat. Karena itu, tampilannya mudah menyatu dengan warna lemari pakaian yang sudah ada.
Selain itu, generasi muda mencari motif yang tetap unik namun tidak berlebihan. Di sisi lain, mereka ingin terlihat berbeda dari tren lama. Deer print street style menjawab kebutuhan itu dengan cara yang segar.
Motif leopard identik dengan kesan seksi dan kuat. Akibatnya, banyak orang merasa motif itu sulit dipakai untuk aktivitas sehari-hari. Zebra print menghadirkan kontras hitam putih tajam, yang kadang terasa terlalu dramatis.
Deer print street style justru bermain pada nuansa cokelat, beige, dan putih lembut. Polanya menyerupai totol halus pada punggung rusa. Meski begitu, tekstur visualnya tetap menarik saat difoto, baik untuk konten Instagram maupun TikTok.
Selain itu, deer print mudah berpadu dengan tren quiet luxury dan gaya minimalis. Warna naturalnya tidak bertabrakan dengan item basic seperti kemeja putih, celana jeans biru, atau blazer hitam.
Warna cokelat dan krem pada deer print street style memberi kesan hangat dan bersahabat. Sementara itu, banyak penikmat fashion ingin tampil menonjol tanpa terlihat terlalu garang.
Nuansa natural membuat pemakai merasa lebih membumi dan dekat dengan alam. Karena itu, banyak brand menggabungkan deer print dengan material bertekstur lembut seperti knit, suede, dan wool.
Meski begitu, motif ini tetap terlihat modern saat dipadukan dengan aksesori metalik. Anting emas tipis, kalung chain, atau tas dengan hardware perak mampu menambah dimensi pada look.
Influencer fashion menjadi pendorong utama ledakan deer print street style. Mereka memperlihatkan cara styling yang mudah ditiru, mulai dari look kampus hingga outfit konser.
Banyak kreator konten memadukan rok deer print dengan sweater oversized netral. Setelah itu, mereka menambahkan sneakers putih dan shoulder bag kecil. Hasilnya, tampak kasual namun tetap statement.
Sementara itu, beberapa fashion editor mengenakan coat deer print sebagai outer utama. Mereka membuktikan bahwa deer print street style dapat menggantikan trench coat polos sebagai item kunci musim dingin.
Bagi yang baru mencoba deer print street style, mulailah dari item kecil. Misalnya, pilih scarf, bucket hat, atau shoulder bag dengan motif rusa. Dengan begitu, tampilan tetap aman dan tidak berlebihan.
Setelah merasa percaya diri, beralihlah ke rok midi atau celana loose deer print. Padukan dengan atasan polos berwarna putih, hitam, atau cokelat. Namun, hindari memadukan banyak motif berbeda dalam satu tampilan.
Untuk kantor dengan aturan berpakaian santai, pilih kemeja deer print lembut. Sementara itu, kombinasikan dengan celana tailored warna hitam agar tetap terlihat profesional.
Deer print street style sangat cocok dengan palet warna netral. Beige, krem, cokelat susu, dan taupe menciptakan harmoni. Selain itu, denim biru muda dan abu-abu terang juga bekerja dengan baik.
Tekstur knit dan wool menguatkan kesan cozy, terutama untuk musim hujan atau udara dingin. Di sisi lain, satin dan silk memberikan kontras mewah yang halus. Meski begitu, hindari bahan terlalu mengilap bila tidak ingin terlihat berlebihan.
Read More: How subtle animal-inspired prints are redefining modern street fashion
Jika ingin tampilan edgy, tambahkan leather jacket hitam di atas dress deer print. Karena itu, look street style terasa lebih tegas namun tetap seimbang berkat motif lembut.
Banyak brand mengaitkan deer print street style dengan narasi keberlanjutan. Mereka menonjolkan penggunaan material ramah lingkungan dan produksi yang lebih etis.
Motif rusa mengingatkan pada hutan, tanah, dan ekosistem yang perlu dijaga. Akibatnya, kampanye fashion sering menggabungkan pesan gaya dan kepedulian lingkungan.
Selain itu, brand lokal memanfaatkan tren ini untuk menonjolkan kain natural. Linen, katun organik, dan serat daur ulang menjadi pilihan populer.
Selama musim fashion 2025, fotografer street style menangkap banyak tampilan bertema deer print street style. Dari Milan hingga Tokyo, motif rusa muncul di jaket bomber, rok mini, hingga boots tinggi.
Di sisi lain, motif klasik seperti leopard tidak sepenuhnya menghilang. Namun, porsinya mengecil dan bergeser menjadi aksen saja. Sementara itu, deer print mengambil posisi sebagai fokus utama outfit.
Pengamat tren menilai deer print street style akan bertahan lebih lama. Nuansanya yang lembut membuat motif ini tidak cepat terasa berlebihan atau melelahkan secara visual.
Perubahan selera menggambarkan pergeseran dari motif agresif menuju pola lebih subtle. Deer print street style menjadi jembatan antara statement dan keanggunan. Selain itu, motif ini mudah diadaptasi oleh berbagai rentang usia.
Ke depan, kemungkinan muncul variasi warna baru tanpa meninggalkan karakter dasar motif rusa. Meski begitu, elemen totol lembut dan gradasi earthy tetap menjadi ciri utama deer print street style.
Pada akhirnya, dominasi deer print street style menandai babak baru bagi pencinta motif hewan yang ingin tampil segar, modern, dan tetap elegan setiap hari.