Pas Marque – Chore Jacket dulunya hanya dikenakan oleh tukang kebun, petani, dan para pekerja lapangan. Jaket ini identik dengan kesan fungsional, sederhana, dan jauh dari nuansa mewah. Namun belakangan ini, jaket kerja itu berubah menjadi simbol gaya yang mencuri perhatian para penggiat fashion dunia. Perpaduan antara estetika utilitarian dan desain minimalis menjadikan jaket ini tidak lagi sekadar pelindung tubuh saat bekerja, melainkan pernyataan gaya pria modern. Sejak diperkenalkan ulang oleh brand-brand seperti Rovi Lucca dan Gardenheir, jaket ini menyusup masuk ke panggung streetwear dengan cepat. Fashion enthusiast tidak lagi melihatnya sebagai pakaian kotor atau murahan, melainkan sebagai lambang maskulinitas sederhana yang berkelas. Gaya kasual pria urban kini makin kuat dengan kehadiran jaket ini. Tak heran, Chore Jacket berubah dari barang yang diabaikan menjadi item fashion yang diperebutkan oleh banyak orang.
Chore Jacket awalnya dibuat untuk keperluan praktis. Potongannya lurus, dilengkapi kantong besar untuk menyimpan alat berkebun, dan terbuat dari bahan tahan lama seperti kanvas atau denim. Namun kini, fungsinya telah berevolusi jauh dari niat awal penciptaannya. Di panggung mode, jaket ini muncul dengan siluet yang lebih ramping, bahan yang lebih ringan, serta warna-warna netral seperti khaki, olive, dan navy. Modelnya tetap mempertahankan ciri khas klasiknya, tetapi disesuaikan dengan sentuhan kontemporer. Popularitasnya pun melesat karena cocok dipadukan dengan berbagai gaya, dari celana chino hingga wide-leg pants. Jaket ini bukan hanya dipakai oleh pekerja lapangan, tetapi juga dikenakan oleh model dan influencer di berbagai kota mode dunia. Koleksi kapsul dari brand terkenal telah merancang ulang jaket ini untuk konsumen fashion pria yang menginginkan tampilan santai tetapi tetap rapi dan stylish.
“Baca juga: Harem Pants Kembali! Ini Alasan Kenapa Semua Influencer Memakainya Tahun Ini”
Gaya earthy chic kembali menjadi sorotan di kalangan desainer pria. Estetika ini menonjolkan warna tanah, bahan natural, dan siluet yang memberikan kesan praktis namun tetap menarik. Chore Jacket muncul sebagai simbol utama tren ini karena keunikannya yang menggabungkan kekasaran tekstur dengan kesederhanaan desain. Kesan jujur dan otentik dari jaket ini memperkuat narasi tentang kembalinya pria urban ke akar gaya yang fungsional. Tanpa banyak hiasan atau aksen yang berlebihan, jaket ini justru terlihat menonjol karena kesederhanaannya. Saat dikenakan di tengah kota, jaket ini menghadirkan nuansa rustic yang tidak dibuat-buat. Kombinasi antara nostalgia dan fungsi menjadikannya bagian dari wardrobe yang sulit tergantikan. Meskipun tampilannya kasual, Chore Jacket mampu meningkatkan kesan percaya diri dan ketegasan bagi siapa pun yang mengenakannya.
Transformasi gaya hidup pria saat ini menuntut busana yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai suasana. Chore Jacket menjawab kebutuhan ini dengan fleksibilitas yang luar biasa. Bisa dikenakan saat hangout santai, pergi ke kantor dengan dress code smart casual, hingga berjalan di akhir pekan ke pasar seni. Tanpa perlu gonta-ganti gaya, satu jaket ini bisa menjadi kunci dari berbagai kombinasi busana. Pilihan bahan yang digunakan oleh brand-brand modern juga sangat beragam, dari wol hangat untuk musim dingin hingga linen ringan untuk iklim tropis. Jaket ini bahkan digunakan sebagai outer favorit oleh para pria kreatif yang bekerja di industri nonformal seperti desain, arsitektur, dan startup. Penyesuaian desain pada bagian kerah, kancing, dan potongan membuat jaket ini terlihat rapi walaupun dikenakan dalam kondisi santai. Tidak hanya itu, aura santai yang ditampilkan oleh Chore Jacket juga telah dimanfaatkan dalam editorial fashion pria internasional.
“Simak juga: HP Kamera Terbaik 2025 Sudah Muncul dan Bukan dari Apple Maupun Samsung”
Dalam konteks streetwear, Chore Jacket menghadirkan sisi yang lebih sustainable dibandingkan item fashion lain yang cepat usang. Banyak desainer kini menggunakan bahan daur ulang atau serat alami dalam produksi jaket ini. Pendekatan slow fashion mulai diterapkan melalui produksi terbatas, proses pewarnaan non-toksik, dan pemilihan material lokal. Ini menjadikan jaket bukan hanya produk gaya, tetapi juga simbol kesadaran lingkungan. Keberadaan jaket ini di streetwear tidak hanya menunjukkan selera, tetapi juga sikap terhadap industri fashion secara menyeluruh. Cerita dari jaket ini pun semakin menarik karena ia membawa warisan budaya kerja yang dimodernisasi. Sentuhan lokal juga sering dimasukkan ke dalam desain, baik lewat motif bordir maupun pilihan warna yang terinspirasi alam. Dalam era mode cepat seperti sekarang, keberadaan item yang punya nilai jangka panjang seperti ini sungguh langka. Itulah sebabnya Chore Jacket menjadi barang buruan tidak hanya karena gaya, tapi juga karena makna.