Pas Marque – Jenna Ortega kembali menjadi sorotan utama dunia mode saat tampil memukau dalam acara Late Night with Seth Meyers. Dalam kesempatan itu, ia mengenakan gaun korset dari koleksi Fall 2025 karya desainer avant-garde Elena Velez. Tampilan yang dibawakan olehnya tidak sekadar menjadi pernyataan gaya, tetapi juga menyuarakan sebuah keberanian dalam mendobrak standar estetika feminin. Gaun dengan potongan tajam dan tekstur kasar itu menampilkan sisi lain dari mode punk yang biasanya dianggap liar dan berantakan. Namun di tangan Jenna, punk justru hadir dengan keanggunan yang mengintimidasi. Tampilan ini bukan hanya tentang visual yang dramatis, melainkan juga tentang pesan personal yang dibawa lewat busana. Gaun tersebut dirancang bukan untuk menarik perhatian secara dangkal, tetapi untuk mengungkapkan kekuatan identitas dan kebebasan berekspresi yang selama ini coba diperjuangkan oleh dunia fashion alternatif.
Jenna Ortega memilih karya Elena Velez yang dikenal dengan desain yang seringkali menantang arus utama. Dalam koleksi Fall 2025 miliknya, Velez menghadirkan gaun korset yang mengaburkan batas antara kekasaran dan keindahan. Pada penampilan Jenna di panggung talkshow, gaun itu tampak seperti perisai visual yang membungkus tubuh dengan tegas namun tidak kehilangan unsur sensualitas. Material yang digunakan memiliki efek distressed yang seolah memperlihatkan kerentanan, tetapi justru memperkuat kesan dominasi. Detail lipatan kasar dan siluet kaku disandingkan dengan garis tubuh yang tetap terlihat ramping dan terstruktur. Pilihan ini menjadi refleksi dari tren mode saat ini yang mulai mengaburkan norma klasik dengan narasi kontemporer. Jenna Ortega telah mengenakan gaun ini dengan kepercayaan diri yang seolah menghapus semua keraguan tentang estetika mode masa kini yang terus berevolusi ke arah yang lebih ekspresif dan bebas tafsir.
“Baca juga: Chore Jacket: Jaket Tukang Kebun yang Jadi Rebutan Para Fashionista!”
Punk dalam dunia fashion sering diasosiasikan dengan tampilan mencolok, warna mencolok, serta aksesori berlebihan. Namun Jenna Ortega membuktikan bahwa punk bisa tampil anggun tanpa kehilangan daya guncangnya. Estetika yang dihadirkannya malam itu tidak melibatkan banyak elemen yang membingungkan mata, melainkan ditampilkan melalui bentuk dan struktur pakaian. Tidak ada penggunaan warna neon atau makeup ekstrem, namun keberanian dari desain itulah yang menciptakan dampak besar. Dalam dunia fashion yang sering terjebak dalam repetisi, pendekatan Jenna membuka ruang dialog baru soal ekspresi feminin yang tidak selalu harus lembut. Tampilan ini menjadikan punk sebagai pernyataan intelektual, bukan hanya visual. Gaun itu menyampaikan kritik halus terhadap konvensi fashion lama dan menandai transformasi cara berpikir publik terhadap mode perempuan. Penonton dibuat diam karena estetika yang dibangun terasa lebih dalam daripada sekadar tampilan luar.
“Simak juga: Laptop Pertama Polytron Bakal Dirilis 5 Agustus, Siap-siap Kaget Lihat Harganya!”
Kemunculan Jenna Ortega di acara televisi dengan tampilan yang berani menjadi sinyal bahwa ranah media mainstream kini menjadi ruang yang bisa dieksplorasi lebih jauh oleh gaya non-konvensional. Biasanya, selebritas akan memilih busana aman untuk menghindari kontroversi atau komentar negatif. Namun kehadiran Jenna di panggung talkshow malam itu justru menciptakan narasi berbeda. Busana yang dikenakannya tidak hanya mengundang pujian, tapi juga pertanyaan dari banyak pihak mengenai batas antara gaya personal dan ekspektasi publik. Meski gaun tersebut dianggap kontroversial oleh sebagian pemirsa, sorotan positif justru lebih banyak diberikan pada keautentikan dan keberanian yang ditampilkan. Jenna Ortega tidak hanya menjadi duta dari satu brand, melainkan ikon dari semangat perlawanan terhadap bentuk fashion yang dibatasi oleh norma lama. Penampilannya malam itu memberikan pembuktian bahwa medium televisi juga bisa menjadi panggung bagi revolusi estetika.
Gaun yang dikenakan oleh Jenna Ortega merupakan perwujudan dari visi desain Elena Velez yang selama ini dikenal tidak pernah kompromi dengan estetika komersial. Koleksi Fall 2025 miliknya mengeksplorasi tema disrupsi visual dan dekonstruksi feminitas secara berani. Setiap potongan busana dari koleksi itu dirancang sebagai bentuk seni yang membawa narasi personal sang desainer. Tidak heran jika kolaborasi antara Jenna dan Elena menjadi kombinasi yang kuat di mata para pengamat mode. Ketika busana dirancang dengan filosofi yang dalam dan dikenakan oleh seseorang yang mengerti bagaimana menyampaikan pesan tersebut, hasil akhirnya akan berbicara lebih dari sekadar penampilan. Momen Jenna Ortega mengenakan karya Velez telah menjadikan koleksi tersebut semakin dikenal secara global. Velez berhasil membawa desain eksperimentalnya ke layar kaca tanpa mengurangi esensi radikal yang selama ini melekat pada karyanya.