Pas Marque – Jennie BLACKPINK tampil memukau saat menghadiri pertunjukan Chanel dalam ajang Paris Fashion Week 2025. Sebagai global ambassador Chanel sejak Oktober 2018, kehadirannya selalu menjadi sorotan publik dan media internasional. Kali ini, Jennie tampil dengan gaya simpel namun memikat, mengenakan tank top biru yang mempertegas pesonanya sebagai ikon mode global. Siluet ramping serta aura elegannya memikat perhatian para fotografer dan tamu undangan. Majalah fashion ternama dunia seperti Vogue Prancis, Vogue Amerika Serikat, dan Elle Jepang langsung menyoroti gaya Jennie di laman media sosial resmi mereka. Kehadirannya di barisan depan pertunjukan Chanel memperkuat posisinya sebagai figur penting di dunia mode. Gaya minimalisnya memancarkan keseimbangan antara kesederhanaan dan kemewahan khas rumah mode legendaris asal Prancis tersebut.
Popularitas Jennie BLACKPINK di dunia fashion terus meningkat setiap tahunnya. Dalam ajang ini, sambutan hangat dari publik menjadi bukti bahwa pengaruhnya di industri mode tidak tergantikan. Banyak penggemar melihat momen tersebut sebagai perayaan atas konsistensinya dalam membawa citra elegan Chanel ke level yang lebih tinggi. Kehadirannya di panggung global juga menjadi penyejuk di tengah isu yang menimpa rekan segrupnya Rose yang sempat menjadi perbincangan karena fotonya dipotong dalam liputan Elle UK. Sementara itu, Elle Japan menyoroti interaksi Jennie dengan aktris Hollywood Lily Rose Depp yang juga hadir di acara tersebut. Momen keduanya yang saling berpelukan terekam kamera dan menjadi viral di media sosial. Gestur ramah mereka menggambarkan hubungan hangat antar selebriti internasional yang telah bekerja sama dalam serial HBO berjudul The Idol.
“Baca juga: Dipuji Ikon Fashion, Jaden Smith Keliling Paris dengan Gaya Super Ekstrem!”
Pertunjukan Chanel kali ini digelar di Grand Palais yang baru saja selesai direnovasi dan disulap menjadi planetarium megah. Gedung kaca dan baja itu menjadi saksi debut Matthieu Blazy sebagai Direktur Kreatif Chanel yang menampilkan koleksi terbarunya dengan konsep Semesta Chanel. Lantai marmer berpigmen warna dan bola bola raksasa yang berkilau menciptakan suasana futuristik namun tetap elegan. Sebelum acara dimulai, Blazy menggoda publik mode dengan foto hitam putih karya fotografer legendaris David Bailey yang menggambarkan nuansa minimalis. Namun ketika pertunjukan berlangsung, Blazy menampilkan sesuatu yang jauh lebih berani dan penuh karakter. Ide besar dari koleksi ini adalah menginterpretasi ulang warisan Coco Chanel melalui sentuhan modern yang tetap menghormati akar klasik merek tersebut. Setiap busana menghadirkan keanggunan yang sederhana namun sarat makna sejarah dan inovasi desain.
“Simak juga: Bandung Gempar! Macan Tutul Masuk Hotel, Kini Diamankan ke Lembang Park Zoo”
Matthieu Blazy menghadirkan karya yang memadukan sisi maskulin dan feminin dalam satu panggung. Ia mengambil inspirasi dari kebiasaan Gabrielle Coco Chanel yang gemar meminjam pakaian dari kekasihnya Arthur Boy Capel. Gaya itu diterjemahkan dalam setelan wol kotak kotak, kemeja tuksedo putih kebesaran, dan rok hitam yang mengembang. Blazy bekerja sama dengan pembuat kemeja warisan Prancis Charvet untuk menghasilkan koleksi yang merepresentasikan kekuatan dan keanggunan sekaligus. Dalam wawancara pasca pertunjukan, Blazy mengungkapkan kekagumannya pada revolusi yang dilakukan Chanel dalam dunia mode. Menurutnya, keindahan rumah mode ini justru terletak pada kesederhanaannya yang abadi. Koleksi busana malam dalam palet krem, gading, dan hitam menjadi simbol elegansi abadi Chanel yang tetap relevan selama satu abad lebih.
Koleksi Matthieu Blazy menampilkan warisan Coco Chanel dalam bentuk yang lebih segar dan berani. Inspirasi masa kecil Chanel yang dihabiskan di biara Aubazine tercermin dalam rancangan tunik berpinggang rendah dan rok midi berpotongan lebar. Rajutan padat dengan tekstur unik serta elemen jerami dan efek robekan pada kain memberikan kesan artistik yang kuat. Blazy juga menambahkan elemen gandum emas sebagai simbol keberuntungan sang pendiri yang muncul di beberapa gaun malam dan mantel wol. Ia mengakui bahwa perjalanan menciptakan koleksi pertamanya untuk Chanel merupakan pengalaman luar biasa. Menurutnya, keunggulan dari kode mode Chanel adalah fleksibilitas yang membuat setiap potongan tetap terlihat khas meski disederhanakan. Tas klasik 2.55 juga dihadirkan kembali dalam versi baru dengan kulit merah anggur yang elegan, menandakan keseimbangan antara tradisi dan modernitas.
Artikel ini bersumber dari id.headtopics.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di pasmarque
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa