
Pas Marque – Melda Safitri, seorang ibu dua anak asal Aceh, akhirnya berani membuka luka lama yang selama ini ia pendam. Melalui unggahan di media sosial, ia mengungkapkan kisah rumah tangganya yang penuh perjuangan namun berakhir dengan pengkhianatan. Melda Safitri yang dikenal sebagai pedagang sayur itu mengaku telah berkorban banyak demi suaminya, termasuk membantu keuangan keluarga dan membeli perlengkapan suami yang akan dilantik sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja di Satpol PP Aceh Singkil. Namun setelah kesuksesan datang, justru perceraian yang diterimanya. Kisah ini membuat banyak warganet terkejut dan bersimpati. Unggahannya menjadi viral dan membuat publik menyoroti bagaimana perjuangan seorang istri seringkali tak dianggap. Banyak yang menilai bahwa kisah Melda mencerminkan realitas pahit di balik rumah tangga yang tampak harmonis.
Dalam unggahannya, Melda Safitri menceritakan bahwa sang suami menceraikannya sesaat sebelum resmi dilantik menjadi pegawai PPPK Satpol PP. Ia merasa dikhianati karena selama ini telah berjuang bersama di masa sulit. Melda bahkan sempat menjual sayur keliling untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tak hanya itu, baju Korpri yang digunakan suaminya untuk pelantikan juga dibelinya sendiri dengan penuh pengorbanan. Namun begitu suaminya memiliki pekerjaan tetap, ia justru ditinggalkan. Ungkapan emosional Melda di Facebook menggambarkan betapa dalam luka yang dirasakannya. Ia menulis bahwa ada pengorbanan yang tidak pernah dilihat oleh suaminya. Warganet pun ramai memberikan dukungan dan empati terhadap kisah hidupnya yang penuh perjuangan dan air mata.
Kisah Melda Safitri menyebar dengan cepat di berbagai platform media sosial hingga menarik perhatian publik dan media nasional. Banyak yang merasa iba dengan perjuangan ibu dua anak tersebut. Salah satu sosok yang tergerak adalah Shella Saukia, seorang pengusaha sekaligus influencer asal Aceh. Shella memberikan bantuan usaha kepada Melda senilai jutaan rupiah untuk memulai kehidupan baru. Tidak hanya itu, Melda juga mendapatkan kesempatan di-make over hingga tampil lebih percaya diri dan menawan. Penampilannya yang baru bahkan membuatnya viral kembali karena terlihat begitu berbeda dari sebelumnya. Wajah yang dulu lelah karena perjuangan kini terlihat cerah dan optimis menghadapi masa depan. Kehidupan Melda berubah drastis berkat dukungan masyarakat yang simpati pada kisahnya.
Setelah viral, Melda Safitri pun mendapat undangan dari Denny Sumargo untuk hadir di podcast miliknya. Ia terbang langsung dari Aceh ke Jakarta untuk membagikan kisah hidupnya. Dalam perjalanan tersebut, Melda kembali menulis pesan menyentuh di media sosial yang ditujukan kepada keluarga mantan suaminya. Ia mengaku tetap memilih berpamitan secara baik-baik meskipun telah disakiti. Menurut Melda, ia tetap menghormati ibu dan ayah mertuanya meski tidak mendapatkan balasan yang sama. Bahkan, saat ia hendak pulang ke Aceh Selatan, tidak satu pun dari mereka mengantar kepergiannya. Ia hanya dibantu oleh tetangga yang peduli. Ungkapan itu menunjukkan betapa besar hati Melda meski telah diperlakukan tidak adil. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang kekuatan dan ketulusan seorang perempuan.
Walau kini kehidupannya mulai membaik, Melda Safitri tetap menyimpan luka batin yang dalam akibat perlakuan keluarganya terdahulu. Ia mengaku bahwa bukan hanya diceraikan oleh suaminya, tetapi juga merasa diabaikan oleh mertua yang dulu sangat dihormatinya. Dalam unggahannya, ia menyebut meski telah meminta maaf dan berusaha menjalin hubungan baik, tidak ada satu pun yang mau menoleh padanya. Semua rasa sakit itu kini ia ubah menjadi kekuatan untuk bangkit dan membuktikan bahwa ia bisa hidup mandiri bersama anak-anaknya. Melda menunjukkan bahwa perempuan tidak harus terus terpuruk karena dikhianati, melainkan bisa bangkit dan menjadi sosok yang kuat. Dukungan dari masyarakat dan figur publik menjadi penyemangat baru dalam perjalanan hidupnya yang kini lebih baik dan penuh harapan.
Artikel ini bersumber dari tvonenews dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di pasmarque
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa