Pas Marque – Jember Fashion Carnaval telah tumbuh menjadi ikon budaya dan pariwisata yang mendunia. Festival busana jalanan ini memukau dengan kemegahan kostum serta parade spektakuler yang memadukan seni, budaya, dan inovasi. Sejak awal tahun 2000-an, Jember Fashion Carnaval konsisten menarik perhatian banyak kalangan dari dalam dan luar negeri. Ajang ini menghadirkan berbagai segmen menarik seperti parade busana tematik, kolaborasi seni lintas disiplin, dan keterlibatan talenta lokal hingga internasional. Jember Fashion Carnaval bukan sekadar hiburan, melainkan juga media pelestarian budaya sekaligus promosi pariwisata daerah. Melalui karnaval ini, nama Jember dikenal luas dan dihormati di panggung global. Setiap tahunnya, tema unik dan desain kostum yang inovatif memikat penonton. Peserta mulai dari anak-anak hingga remaja dilatih untuk menampilkan penampilan terbaiknya. Dengan demikian, Jember Fashion Carnaval menjadi wadah pengembangan kreativitas dan apresiasi seni yang terus berkembang dari masa ke masa.
Jember Fashion Carnaval berawal dari rumah mode Dynand Fariz International High Fashion Center yang didirikan pada 1998. Pada 2001, Dynand menggelar fashion week dengan konsep unik, mengajak karyawan memakai busana tren selama seminggu penuh. Setahun kemudian, parade sederhana dengan busana daur ulang digelar di sekitar rumah mode. Sambutan positif masyarakat memotivasi Dynand untuk mengembangkan karnaval berskala besar. Akhirnya, pada 1 Januari 2003, Jember Fashion Carnaval pertama resmi digelar di Alun-alun Jember dengan tiga kelompok yaitu Punk, Gipsy, dan Cowboy. Pada awalnya, izin penyelenggaraan sempat ditolak pemerintah daerah karena dianggap bukan budaya asli Jember dan rutenya melawan arus lalu lintas. Namun, Dynand terus melakukan negosiasi hingga izin resmi diberikan pada 31 Desember 2002. Sejak saat itu, Jember Fashion Carnaval terus berkembang dengan tema berbeda tiap tahunnya, menghadirkan kreativitas dan keberagaman budaya yang semakin memikat perhatian nasional dan internasional.
“Baca juga: Terungkap! Rahasia Fashion Scandi-Maximalist yang Mengguncang Copenhagen Fashion Week!”
Setiap edisi festival ini selalu mengusung tema yang berbeda dan kreatif, mulai dari Cowboy, Gipsy, dan Punk pada 2003, hingga Evoluxion pada 2025 yang menggabungkan konsep evolusi, kemewahan, dan inovasi. Tema-tema tersebut dirancang untuk memadukan berbagai unsur budaya dunia sekaligus menampilkan estetika yang memukau. Peserta karnaval, yang didominasi oleh anak-anak dan remaja, diberikan pelatihan khusus mulai dari desain kostum hingga cara berjalan di catwalk. Keunikan kostum dan detail rancangan menjadi ciri khas utama acara ini. Karnaval juga menampilkan kolaborasi lintas bidang seni, seperti seni rupa, tari, dan teknologi. Kreativitas para desainer dan pengrajin lokal terus dipacu agar hasil karya semakin inovatif dan berdampak positif bagi promosi budaya daerah. Seiring waktu, festival ini menjadi salah satu fashion jalanan terbesar ketiga di dunia dan memegang rekor sebagai parade fashion street terpanjang dengan jarak mencapai 3,5 kilometer.
“Simak juga: Samsung Makin Digilai di Amerika, 5 Alasan Ini Bikin iPhone Tersingkir!”
Penyelenggaraan festival tahun 2025 menghadirkan sejumlah acara menarik mulai dari World Kids Carnival yang menampilkan kostum anak-anak dengan kualitas tinggi hingga Pets Carnival yang memadukan dunia fashion dan hewan peliharaan. Wonderful Archipelago Carnival Indonesia menjadi ajang kolaborasi dengan Kemenparekraf menampilkan kekayaan budaya Nusantara secara artistik dan modern. Artwear Carnival memberi ruang bagi para desainer dan komunitas seni untuk menampilkan karya eksperimental dan penuh pesan filosofis. Puncak kemeriahan festival ini adalah Grand Carnival yang menghadirkan parade kostum kelas dunia dengan narasi epik, penampilan artis ternama, serta karya seni live drawing oleh seniman internasional. Seluruh rangkaian acara dikemas dengan tata panggung, suara, dan cahaya yang memukau sehingga mampu menghipnotis ribuan penonton. Dengan tema Evoluxion, festival tersebut kembali menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi dapat berpadu dengan tradisi untuk menghasilkan perhelatan budaya yang mendunia.