Pas Marque – Miley Cyrus tampil stylish di St. Pancras setelah menjalani rangkaian penampilan glamor di Paris. Dari runway hingga jalanan ibu kota mode dunia, Miley membuktikan bahwa transformasi gaya bukan hanya soal pakaian, tapi juga pernyataan diri. Ia baru saja mendarat di London pada 20 Juni dengan tampilan yang langsung menarik perhatian fashion enthusiast dan media. Perjalanan Miley dari Paris ke London menjadi sorotan, bukan hanya karena selebritas statusnya, tapi karena ia berhasil menciptakan kontras gaya yang tetap kohesif. Di Paris, ia hadir dalam busana haute couture seperti Mugler dan Valentino, hingga mengenakan kostum panggung berkilauan terinspirasi Moulin Rouge. Namun saat melangkah keluar dari kereta di St. Pancras, ia memilih pendekatan gaya yang lebih understated, namun tetap penuh karakter.
Selama berada di Paris, Miley Cyrus tampil dalam beberapa acara dan pemotretan dengan gaya yang sangat teatrikal. Salah satu penampilan yang paling diingat adalah saat ia mengenakan bodysuit Mugler dengan detail futuristik dan siluet tajam. Ia juga tampil dalam gaun Valentino dengan palet warna mencolok yang kontras dengan tata rias smoky dan rambut platinum signature-nya. Tak hanya di atas panggung, bahkan untuk street style di Paris pun Miley tidak main-main. Ia mengenakan coat merah marun dengan sepatu boots kulit tinggi yang menciptakan nuansa drama khas kota itu. Paris seolah memberinya panggung untuk mengekspresikan sisi glamor dan eksentrik dalam satu paket penuh kepercayaan diri. Namun semua itu berubah saat ia berpindah ke London, di mana Miley Cyrus tampil stylish di St. Pancras dengan gaya kasual-chic yang jauh lebih santai namun tetap mencuri perhatian.
“Baca juga: Sharon Stone Tampil Braless di Vogue Adria: Elegan, Berani, dan Ageless”
Begitu tiba di London, Miley memperlihatkan sisi lain dari dirinya. Ia melangkah keluar dari stasiun St. Pancras dalam balutan trench coat biru abu-abu yang longgar namun tetap terstruktur. Di baliknya, ia memadukan jeans dengan potongan relaxed dan tank top hitam sederhana. Penampilan itu terlihat effortless, namun detailnya sangat terencana.
Aksesori emas yang dikenakan mempertegas karakter gaya Miley. Kalung berlapis, anting minimalis, dan kacamata hitam besar memberi sentuhan bold yang tak berlebihan. Ia terlihat seperti seseorang yang nyaman dengan gayanya, tidak berusaha memikat perhatian, tetapi justru mencuri perhatian dengan caranya sendiri. Pilihan sepatu juga menjadi pembicaraan. Flat Margiela tabi shoes yang dikenakan Miley bukan sembarang alas kaki. Sepatu ini dikenal karena bentuk split-toe yang unik dan sejarah panjangnya di kalangan fashion subkultur. Di kalangan anak muda East London, sepatu ini telah menjadi simbol anti-mainstream dan eksperimentasi gaya. Dengan memilih sepatu ini, Miley tidak hanya mengikuti tren, tapi juga merayakan keberagaman budaya gaya lokal.
“Simak juga: Bukit Kali Kuning: Tempat Camping Tenang di Tengah Alam Sleman”
Penampilan Miley di St. Pancras langsung diabadikan oleh para penggemar dan paparazzi. Banyak yang memuji kemampuannya mengadaptasi gaya dengan konteks tempat dan suasana. Media fashion menyebutnya sebagai contoh ideal dari gaya kasual yang tidak kehilangan identitas. Bahkan beberapa fashion editor menyoroti bagaimana sepatu tabi yang dulu hanya dikenal di runway avant-garde kini kembali ke arus utama, sebagian besar karena figur publik seperti Miley yang mempopulerkannya. Miley sendiri tidak memberikan pernyataan langsung mengenai pilihan busananya kali ini. Namun gaya yang ia kenakan memberi pesan yang jelas. Ia tidak lagi hanya seorang popstar, tetapi telah menjelma menjadi ikon gaya global yang mampu menjembatani berbagai spektrum fashion.
Apa yang diperlihatkan Miley Cyrus bukan sekadar pakaian yang dikenakan untuk perjalanan dari Paris ke London. Itu adalah pernyataan identitas, eksplorasi pribadi, dan pemahaman konteks budaya di mana ia berada. Paris memberinya ruang untuk tampil teatrikal dan dekaden. London memanggil sisi street-style yang penuh kejujuran dan nuansa lokal. Tidak bisa diabaikan bahwa keputusan gaya seperti ini memberi pengaruh besar dalam dunia fashion. Ketika sosok seperti Miley tampil dengan pakaian tertentu, tren tidak hanya tercipta, tapi juga diterjemahkan kembali oleh jutaan pengikutnya. Ia menjadi cermin sekaligus pemicu dari apa yang sedang dan akan populer di kalangan muda urban global. Meski pilihan gayanya kasual, pesan yang dibawa sangat kuat. Miley mengingatkan bahwa kesederhanaan bukan berarti kehilangan pesona. Dalam dunia mode yang sering kali terjebak pada ekses, kesadaran akan keaslian dan kenyamanan bisa menjadi bentuk revolusi tersendiri.