Pas Marque – Pesona Tekstil Hijau Indonesia hadir dalam pameran “Source Fashion” di London. Acara ini merupakan platform untuk produk berkelanjutan. Indonesia mengirim perwakilan dari lima perusahaan garmen terkemuka. Mereka adalah PT Dan Liris, Dialesha Indonesia Global, PT Excellence Qualities Yarn, PT Nagamas Kurnia, dan PT Pan Brothers.
Pameran ini berlangsung pada 18-20 Februari 2025 di Inggris. Para peserta memamerkan berbagai produk tekstil, mulai dari gaun hingga jaket. Kehadiran Indonesia diharapkan membuka peluang bisnis dengan pembeli dari Eropa dan Inggris. Pameran ini menjadi ajang penting bagi pelaku industri tekstil global. Selain produk jadi, peserta juga memamerkan bahan baku berkualitas tinggi. Keberlanjutan menjadi fokus utama dalam pameran ini. Indonesia ingin menunjukkan komitmennya dalam industri tekstil hijau.
Peserta dari Indonesia bersanding dengan merek global ternama. Beberapa di antaranya adalah Marks & Spencer, ASOS, Barbour, dan NEXT. Keikutsertaan ini menjadi bukti daya saing industri tekstil Indonesia di pasar internasional.
Duta Besar RI untuk Inggris dan Irlandia, Desra Percaya, menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran Indonesia. “Pavilion Indonesia untuk pertama kalinya hadir dalam Source Fashion. Ini adalah pameran tekstil terbesar di Inggris dan Eropa,” ujar Desra. Indonesia menargetkan lebih banyak kerja sama dengan merek-merek besar dunia. Dengan kualitas dan keberlanjutan, produk tekstil Indonesia bisa memenuhi standar internasional. Ini menjadi peluang besar bagi produsen lokal untuk memperluas pasar.
“Baca juga: Fashion Gen Z 2025: Gaya ‘Dress Well’ yang Jadi Tren Paling Hits!”
Pemerintah Indonesia mendukung penuh industri tekstil berkelanjutan. Pavilion Indonesia di “Source Fashion” menjadi bukti nyata dukungan ini. Desra menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mendukung perusahaan tekstil nasional. “Negara hadir untuk membantu industri tekstil dan produk tekstil Indonesia,” tambahnya.
Pameran ini diikuti oleh exhibitor dari 25 negara. Seluruh peserta diaudit oleh SEDEX (Supplier Ethical Data Exchange). Hal ini bertujuan memastikan bahwa setiap exhibitor menerapkan keberlanjutan dalam rantai pasok mereka. Para pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan pameran ini sebagai ajang networking. Hubungan bisnis yang terjalin dapat meningkatkan ekspor tekstil Indonesia ke berbagai negara.
“Source Fashion” bukan sekadar pameran biasa. Acara ini diperkirakan dikunjungi oleh 30.000 pengunjung. Mereka terdiri dari para profesional industri, investor, dan pembeli potensial dari berbagai negara. Selain booth pameran, KBRI London juga mengadakan talkshow. Tema yang diangkat adalah “Sourcing Sustainable Textile and Garment in Indonesia: Opportunities, Relationship and Cultural Insights.”
Talkshow ini menghadirkan CEO PT Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto. Selain itu, CEO PT Excellence Qualities Yarn, Sherlina Kawilarang, turut menjadi pembicara. Mereka membahas potensi dan tantangan industri tekstil berkelanjutan di Indonesia.
Atase Perdagangan KBRI London, Ayu Siti Maryam, menegaskan posisi Indonesia dalam industri tekstil global. “Indonesia adalah salah satu dari 10 negara eksportir tekstil terbesar di dunia,” katanya. Talkshow ini diharapkan membuka wawasan pembeli mengenai kualitas tekstil Indonesia. Para peserta dapat memperoleh pemahaman lebih dalam tentang nilai budaya dalam industri tekstil nasional.
“Simak juga: Nova Now Hadir, Kenalkan 6 Jenama Singapura ke Jakarta”
Pada tahun 2024, ekspor tekstil Indonesia mencapai 8,3 miliar dolar AS. Angka ini menunjukkan bahwa industri tekstil Indonesia memiliki daya saing tinggi. Inggris menjadi salah satu pasar potensial yang bisa terus dikembangkan.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris semakin solid. Ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan ekspor produk garmen Indonesia ke Inggris. Peluang ekspor semakin terbuka dengan meningkatnya permintaan produk ramah lingkungan. Indonesia dapat terus memanfaatkan keunggulan ini untuk menarik minat pembeli Eropa.
Pavilion Indonesia dalam “Source Fashion” 2025 memiliki target transaksi ambisius. Pemerintah berharap transaksi yang dihasilkan mencapai 1,5 juta dolar AS. Sinergi antara KBRI London dan Kementerian Perdagangan RI diharapkan mampu mencapai target tersebut.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam industri tekstil berkelanjutan di pasar global. Keikutsertaan dalam “Source Fashion” menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan daya saing produk tekstil nasional.
Ke depan, Indonesia perlu terus berinovasi dalam industri tekstil hijau. Dengan keberlanjutan sebagai fokus utama, produk tekstil Indonesia dapat bersaing di pasar internasional.