Pas Marque – Taylor Swift dan Pesona Midi Dress Kusut menjadi topik hangat di kalangan penggemar dan pengamat fashion musim panas 2025. Saat mengunjungi Joe DiMaggio Children’s Hospital pada 13 Juni lalu, penyanyi All Too Well ini tampil dengan gaya yang jauh dari kesan glamor red carpet, namun justru memikat banyak hati karena kesederhanaan dan kejujurannya dalam berbusana. Ia mengenakan midi dress berbahan katun berwarna hijau sage dari rumah mode Loewe, yang dipadukan dengan sandal Louis Vuitton beraksen vintage.
Sebuah perpaduan klasik modern yang terasa ringan, bersih, dan sangat “Taylor”. Momen ini tidak hanya mencuri perhatian karena aktivitas sosial sang penyanyi, tetapi juga karena penampilannya yang terkesan kasual dan tidak dibuat-buat. Bajunya terlihat sedikit kusut, namun itulah yang menjadi sorotan utama—dan justru dipuji sebagai bentuk keautentikan seorang bintang dunia. Gaya santai tersebut dibicarakan luas di media sosial, seolah menjadi pernyataan baru bahwa #summerfashion tak perlu flawless untuk tampil menawan. Pujian disampaikan oleh banyak penggemar atas kesederhanaan tersebut.
Busana yang dikenakan oleh Taylor Swift pada kesempatan itu jauh dari kesan “dipoles sempurna”. Tidak ada aksesori berlebihan, riasan juga tampak minimal, dan rambutnya ditata dengan gaya natural tanpa layer mencolok. Meski tampil sederhana, Swift tetap terlihat sangat memesona. Siluet midi dress yang mengalir lembut mengikuti gerakan tubuhnya menjadikan penampilannya terkesan ringan, nyaman, dan tidak membebani mata. Warna hijau sage yang lembut menciptakan efek menenangkan, sangat cocok dengan suasana rumah sakit yang ia kunjungi. Dipadukan dengan sandal Louis Vuitton berpotongan klasik, tampilan tersebut memberi sentuhan effortless chic yang belakangan menjadi ciri khas Gen Z maupun milenial. Alih-alih tampil “berusaha terlalu keras”, Taylor tampak membiarkan bajunya jatuh secara alami, bahkan dengan kerutan di bagian tengah yang tak disetrika. Dalam dunia mode yang sering kali menuntut kesempurnaan dari ujung rambut hingga kaki, tindakan ini justru terasa membebaskan. Sebuah statement gaya yang penuh keberanian. Busana itu tidak dipermanis secara artifisial.
“Baca juga: Dress Transparan Dakota Johnson: Seksi, Simpel, dan Sangat Fashionable”
Respons dari penggemar sangat positif. Banyak yang menilai bahwa Taylor Swift menunjukkan bahwa gaya sejati bukan soal polesan luar, tetapi tentang kejujuran dalam berekspresi. Komentar-komentar di platform X (dulu Twitter), Instagram, hingga TikTok dipenuhi pujian atas kesan tulus dan nyaman dari penampilannya. “Kalau Taylor aja bisa pede pakai dress kusut, berarti aku juga bisa keluar rumah tanpa harus nyetrika,” tulis salah satu pengguna TikTok sambil memperlihatkan outfit linen-nya yang belum disetrika. Fenomena ini secara tak langsung memicu tren mikro baru bernama “relaxed wrinkle”, yaitu gaya berpakaian yang tidak menghindari kerutan alami pada kain seperti katun atau linen. Dalam beberapa hari setelah kemunculan Taylor, pencarian Google untuk “sage green cotton dress” dan “midi wrinkle summer look” melonjak drastis. Tak hanya fashionista biasa yang terinspirasi, sejumlah influencer juga mulai mengunggah tampilan “anti-setrika” mereka, lengkap dengan caption yang mengusung pesan kebebasan dan keaslian.
“Simak juga: Air Terjun Waeura: Pesona Alam Liar di Jantung Maluku Tengah”
Taylor Swift memang dikenal sebagai ikon gaya yang bisa memadukan kenyamanan dan estetika. Tidak semua selebritas mampu tampil dalam acara publik tanpa perencanaan stylist yang berlapis-lapis. Namun ia membuktikan bahwa kadang penampilan terbaik datang dari kesederhanaan dan spontanitas. Bahan katun yang dikenakan Taylor pada midi dress-nya dikenal sebagai material breathable, ringan, dan sangat cocok untuk iklim hangat. Tak mengherankan bila banyak fashion editor memprediksi bahwa musim panas 2025 akan dipenuhi dengan tampilan-tampilan kasual minimalis yang terinspirasi olehnya.
Dress tersebut dikenakan tanpa banyak lapisan tambahan. Gaya ini mencerminkan tren fashion yang bergerak ke arah “real dressing”—yakni berpakaian bukan hanya untuk difoto, tetapi juga untuk merasa nyaman dan menjadi diri sendiri. Melalui penampilan singkat namun berdampak ini, Taylor Swift sekali lagi mengubah persepsi tentang apa yang dianggap fashionable di era digital saat ini.
Dampak penampilan Taylor tidak berhenti di media sosial atau forum penggemar. Beberapa brand lokal dan internasional memanfaatkan momen ini untuk promosi. Mereka menyorot lini pakaian katun alami, linen, dan warna sage green. Koleksi musim panas terbaru mulai menampilkan siluet serupa yang kasual. Detail kusut pada kain tidak lagi disembunyikan atau dihindari. Sebaliknya, kerutan alami ditonjolkan sebagai ciri khas bahan yang unik. Midi dress Taylor menjadi inspirasi bagi banyak desainer muda saat ini. Gaya ini menandai pergeseran dalam narasi dunia fashion global. Fashion kini tidak melulu soal kemewahan dan citra eksklusif. Sebaliknya, tampil sederhana dan manusiawi justru makin diminati banyak orang.