Pas Marque – Ranking FIFA Indonesia menjadi sorotan setelah Timnas Garuda meraih kemenangan telak 6-0 atas China Taipei dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat 5 September 2025. Pertandingan ini berlangsung dominan bagi skuad asuhan Patrick Kluivert yang menurunkan pemain terbaik meski beberapa nama pilar absen. Gol cepat dari Jordi Amat pada menit keempat membuka pesta gol Garuda. Kemudian gol bunuh diri dari Chao Ming Hsiu menambah keunggulan sebelum Marc Klok, Eliano Reijnders, Ramadhan Sananta, dan Sandy Walsh melengkapi daftar pencetak gol. Kemenangan besar ini tidak hanya menjadi ajang pemanasan menuju ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, tetapi juga berdampak langsung terhadap posisi Indonesia di ranking FIFA. Dukungan publik yang memenuhi stadion semakin menegaskan bahwa kebangkitan sepak bola Indonesia sedang berada di jalur yang tepat menuju prestasi lebih besar.
Kemenangan atas China Taipei memang penting bagi moral tim, namun dampaknya pada Ranking FIFA Indonesia cukup terbatas. Hal ini terjadi karena lawan yang dihadapi masih berada di posisi 172 dunia, sehingga bobot poin laga ini relatif kecil. Berdasarkan perhitungan, Indonesia hanya menambah sekitar 3,25 poin, sehingga total menjadi 1157,80. Pencapaian itu membuat Garuda naik satu tingkat ke posisi 117 dunia, melewati Zimbabwe yang mengoleksi 1157,45 poin. Meski hanya sedikit, tambahan poin ini tetap bernilai positif untuk menjaga jarak dari rival regional seperti Malaysia yang kini semakin dekat di bawah Indonesia. Patrick Kluivert menekankan bahwa kemenangan besar ini harus dijadikan motivasi, bukan sekadar puas dengan tambahan poin tipis. Konsistensi menghadapi laga berat berikutnya, termasuk melawan Lebanon, akan sangat menentukan arah perkembangan peringkat Indonesia ke depannya.
Sejak menit awal, Timnas Indonesia tampil menekan dengan formasi 4-5-1 yang diterapkan oleh Patrick Kluivert. Absennya Maarten Paes membuat Emil Audero tampil sebagai kiper utama, sementara lini belakang diperkuat Jordi Amat dan Rizky Ridho. Yakob Sayuri serta Nathan Tjoe a On mengisi posisi fullback. Di lini tengah, Eliano Reijnders, Marc Klok, Shayne Pattynama, Beckham Putra, dan Egy Maulana Vikri tampil solid menguasai bola. Ramadhan Sananta diturunkan sebagai striker tunggal dan membuktikan ketajamannya dengan mencetak gol di babak kedua. Pertandingan nyaris berjalan satu arah, dengan Indonesia menguasai jalannya permainan. China Taipei kesulitan keluar dari tekanan sehingga lebih banyak bertahan sepanjang laga. Enam gol yang tercipta menggambarkan dominasi penuh Timnas Indonesia atas lawannya. Hasil ini menambah optimisme publik bahwa Garuda mampu memberikan kejutan di laga-laga lebih berat mendatang.
“Simak juga: Hollow Knight Silksong Is So Loved, Even Pirates Are Saying ‘Buy It Instead’”
Dalam laga ini, gelandang Persib Bandung Marc Klok terpilih sebagai Most Valuable Player berkat kontribusinya yang konsisten. Ia tidak hanya mencetak satu gol, tetapi juga menjadi penghubung penting dalam transisi serangan. Selain Klok, Eliano Reijnders tampil menonjol dengan satu gol dan sejumlah aksi berkelas yang memecah pertahanan lawan. Jordi Amat menunjukkan kepemimpinan di lini belakang sekaligus membuka pesta gol dengan sundulannya. Ramadhan Sananta kembali membuktikan bahwa ia bisa diandalkan sebagai striker masa depan Timnas dengan satu gol klinis. Sandy Walsh juga ikut mencatatkan namanya di papan skor dengan penyelesaian apik. Para pemain lain seperti Emil Audero dan Rizky Ridho tampil solid menjaga keseimbangan tim. Penampilan kolektif yang kuat ini menjadi bukti bahwa Garuda mulai menemukan kombinasi ideal dalam skuad asuhan Patrick Kluivert.
Meskipun tambahan poin dari kemenangan atas China Taipei tergolong kecil, peluang untuk meningkatkan Ranking FIFA Indonesia masih terbuka lebar. Laga berikutnya melawan Lebanon di Surabaya pada 8 September menjadi kunci penting. Lebanon saat ini berada di peringkat 113 dengan 1176,19 poin. Jika Indonesia berhasil meraih kemenangan atas lawan yang memiliki peringkat lebih tinggi, tambahan poin yang diperoleh bisa jauh lebih signifikan dibandingkan laga melawan China Taipei. Hal ini akan memperbaiki posisi Indonesia sekaligus memperkuat peluang menembus peringkat 115 besar dunia. PSSI juga mengingatkan pentingnya dukungan suporter dalam menjaga semangat tim di setiap laga. Dengan performa yang konsisten dan hasil positif di laga mendatang, Garuda berpotensi mencetak sejarah baru dalam pencapaian ranking FIFA. Target jangka panjang menembus 100 besar bisa semakin realistis jika tren kemenangan terus berlanjut.