Pas Marque – Pameran Fashion Kulit bertajuk Indo Leather and Footwear Expo 2025 menjadi salah satu ajang industri terbesar tahun ini yang digelar di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 14 hingga 16 Agustus 2025. Pameran ini menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 15 ribu orang dan menghadirkan berbagai produk fashion dari kulit hingga teknologi pendukung produksi. Acara ini tidak hanya diikuti oleh pelaku usaha dari dalam negeri tetapi juga menghadirkan partisipan dari sebelas negara. Kegiatan ini menjadi sorotan karena menjadi ajang kolaborasi antara pelaku industri kecil hingga besar dalam memamerkan produk sepatu tas jaket kulit serta alat pengolahan bahan baku. Lebih dari 280 peserta termasuk 70 UMKM turut ambil bagian. Antusiasme tinggi dari pelaku usaha maupun masyarakat umum terlihat sejak hari pertama pameran digelar. Selain untuk memperkenalkan produk lokal kepada pasar internasional ajang ini juga menjadi peluang besar bagi UMKM untuk menjangkau konsumen baru dan menjalin kerja sama global.
Pameran Fashion Kulit ILF Expo 2025 menghadirkan beragam produk unggulan mulai dari alas kaki seperti sepatu fashion boots flat shoes hingga sandal yang dibuat dari berbagai jenis kulit termasuk kulit eksotik. Selain itu ditampilkan pula produk tas jaket serta aksesoris dari kulit yang menjadi daya tarik utama pengunjung. Pameran ini juga diramaikan oleh peserta yang membawa mesin pengolahan bahan baku tekstil serta layanan pendukung lainnya dalam industri kulit dan alas kaki. Salah satu peserta asal Garut yaitu Gunawan yang memproduksi tas dan jaket kulit mengaku optimis bisa memperluas pasar usai mengikuti acara ini. Sebelumnya ia bahkan sempat mendapat pesanan dari Malaysia dalam jumlah besar. Produk tas kulit yang ditawarkannya dibanderol mulai dari 900 ribu rupiah sementara jaket kulit mulai 1,5 juta rupiah. Momen ini dimanfaatkan oleh pelaku industri untuk memamerkan kualitas produk lokal yang mampu bersaing di pasar global serta menjalin relasi baru.
“Baca juga: Terowongan Kendal Mendadak Fashion Week, Ribuan Peserta Tampil Bikin Netizen Melongo”
Industri alas kaki dan tekstil di Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat positif terutama pada awal tahun 2025. Dukungan pemerintah serta meningkatnya permintaan pasar internasional menjadi faktor penting dalam laju ekspansi ini. Data resmi dari Kementerian Perindustrian mencatat bahwa nilai ekspor produk alas kaki sepanjang Januari hingga Maret 2025 mencapai 1,89 miliar dolar AS. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,80 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Keberhasilan ini membuktikan bahwa produk buatan dalam negeri semakin diterima secara luas oleh pasar global. Indonesia saat ini berada di posisi keenam sebagai eksportir alas kaki terbesar di dunia dengan pangsa pasar mendekati empat persen. Produk dalam negeri dikenal memiliki kualitas tinggi serta harga yang kompetitif sehingga mampu bersaing dengan produk dari negara lain. Pencapaian ini menunjukkan bahwa pelaku industri nasional terus mendorong inovasi dan efisiensi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen global yang semakin selektif.
Produk alas kaki dan tekstil Indonesia telah menembus pasar global dengan dukungan daya saing yang semakin kuat. Amerika Serikat menjadi pasar utama bagi produk sepatu dan pakaian jadi dari Indonesia. Di kawasan Eropa produk kulit dan alas kaki Indonesia juga sangat diminati terutama oleh negara seperti Jerman Belanda dan Belgia. Di Asia negara seperti Jepang Tiongkok serta Korea Selatan memainkan peran strategis dalam memperluas jangkauan ekspor tekstil dan pakaian jadi. Pencapaian ini membuktikan bahwa kualitas dan inovasi produk lokal telah memenuhi standar internasional. Di tengah tantangan global seperti tarif ekspor dan kompetisi harga pelaku usaha Indonesia tetap menunjukkan ketangguhan dan adaptasi yang luar biasa. Kebijakan pemerintah yang mendukung industri manufaktur juga memberi dampak besar terhadap penguatan ekspor. Strategi promosi melalui pameran dan ajang internasional semakin memperluas eksposur produk lokal yang sebelumnya kurang dikenal. Hal ini menciptakan peluang besar untuk pertumbuhan ekspor yang berkelanjutan.
“Simak juga: Punya Air Sebening Kaca! Telaga Biru Semin Wajib Masuk Wishlist Liburanmu Tahun Ini”
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia Eddy Widjanarko menyatakan peluang ekspor masih sangat besar. Pertumbuhan ekspor diperkirakan bisa mencapai 20 persen setiap tahun. Ia menilai ketersediaan bahan baku menjadi kunci utama dalam memperkuat industri nasional. Bahan baku yang berkualitas dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan. Kondisi tarif ekspor Indonesia lebih menguntungkan dibandingkan Vietnam. Hal itu membuat industri alas kaki Indonesia lebih kompetitif di pasar global.
Eddy memperkirakan nilai ekspor bisa mencapai 10 miliar dolar AS dalam tiga sampai empat tahun ke depan. Industri ini juga diprediksi dapat menyerap sekitar 300 ribu tenaga kerja baru. Peningkatan kapasitas produksi menjadi prioritas utama untuk mencapai target tersebut. Ekspansi pasar global harus dilakukan dengan strategi yang terarah. Kolaborasi antar pelaku industri sangat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan. Dukungan dari pemerintah dan asosiasi juga sangat penting. Keberlanjutan industri dalam negeri harus dijaga bersama. Industri alas kaki Indonesia semakin diakui di pasar internasional. Potensi besar ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh semua pihak.