Pas Marque – Thong Bikini kembali menjadi pusat perhatian dalam dunia fashion karena kini tidak lagi hanya terbatas dikenakan di pantai. Tren ini semakin sering terlihat di area rekreasi kota hingga ruang publik yang dulunya dianggap tabu. Perubahan cara pandang masyarakat terutama generasi muda menjadikan thong bikini sebagai simbol penerimaan tubuh dan ekspresi diri. Bagi banyak orang, tren ini bukan sekadar soal pakaian renang, tetapi juga representasi dari kebebasan dan keberanian mengekspresikan identitas pribadi. Fenomena ini memicu perdebatan antara mereka yang melihatnya sebagai bentuk positif body image dan mereka yang menilai tren tersebut terlalu berani. Namun, popularitas thong bikini tetap meningkat seiring dengan hadirnya dukungan besar dari komunitas Gen Z yang cenderung lebih terbuka terhadap perubahan norma budaya.
Perkembangan tren thong bikini merefleksikan perubahan besar dalam norma sosial. Dahulu pakaian renang ini dianggap terbatas hanya untuk pantai atau tempat tertutup, tetapi kini mulai diterima di ruang publik. Gen Z berperan besar dalam melahirkan gelombang baru ini karena mereka menjunjung tinggi nilai kebebasan berekspresi. Mereka memandang tubuh sebagai sesuatu yang tidak harus ditutupi penuh jika ingin merasa nyaman. Thong bikini kemudian dipakai bukan hanya untuk berenang, tetapi juga di acara rekreasi kota seperti festival musik atau pesta kolam renang di hotel. Fenomena ini menciptakan diskusi luas tentang batas kewajaran berpakaian di ruang publik. Meski menuai pro dan kontra, kenyataannya semakin banyak orang memandang thong bikini sebagai simbol keterbukaan budaya modern. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap fashion selalu dinamis dan berubah seiring waktu.
“Baca juga: The Dogs of Street Style: Saat Fashion Seleb Dikuasai Aksesori Gemas Sahabat Berbulu”
Thong bikini saat ini dipandang sebagai simbol body positivity yang kuat. Bagi banyak orang, mengenakan pakaian ini bukan hanya soal gaya, tetapi juga bentuk penerimaan diri apa adanya. Generasi muda merasa lebih berani tampil dengan pakaian minim karena mereka ingin menegaskan bahwa setiap tubuh layak untuk dihargai. Tren ini menolak standar kecantikan lama yang seringkali membuat orang merasa tidak percaya diri. Sebaliknya, thong bikini digunakan untuk menunjukkan bahwa bentuk tubuh apa pun bisa tampil menawan. Ekspresi diri melalui pakaian juga semakin dihargai di era sekarang, sehingga tidak heran jika pakaian renang ini mulai merambah ke ruang publik. Pesan yang ingin ditegaskan adalah keberanian dalam menampilkan diri tanpa rasa malu. Dengan begitu, thong bikini tidak lagi dipandang hanya sebagai busana pantai, tetapi juga media untuk menyuarakan nilai kebebasan individu.
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial berperan besar dalam menyebarkan tren fashion yang semakin berani. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Pinterest menjadi tempat favorit bagi anak muda untuk memamerkan gaya mereka. Setiap unggahan yang viral memperkuat tren tersebut dan menjadikannya lebih diterima oleh masyarakat luas. Influencer serta selebritas dunia juga sering terlihat mengenakan pakaian minim dalam berbagai acara, sehingga menambah legitimasi tren di mata penggemarnya. Kehadiran konten visual yang mudah dibagikan membuat gaya ini berkembang cepat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Dampak dari media sosial bukan hanya mempopulerkan model berpakaian, tetapi juga mengubah persepsi publik terhadap batas kesopanan. Pakaian yang dahulu dianggap terlalu vulgar kini dipandang wajar ketika menjadi bagian dari gaya hidup modern. Media sosial dengan demikian telah mengubah cara orang berinteraksi dengan fashion dan budaya berpakaian.
Meskipun thong bikini semakin diterima, bukan berarti tren ini lepas dari kritik. Sebagian masyarakat masih memandangnya sebagai gaya berpakaian yang tidak sesuai dengan norma tradisional. Pandangan ini terutama datang dari kelompok yang menjunjung tinggi kesopanan konvensional. Mereka menganggap tren ini terlalu berani untuk ruang publik. Namun, di sisi lain banyak orang justru melihatnya sebagai langkah positif menuju kebebasan berekspresi. Perdebatan ini menunjukkan adanya perbedaan generasi dalam memandang fashion. Gen Z cenderung mendukung tren thong bikini karena mereka menganggap tubuh adalah hak individu. Generasi yang lebih tua mungkin masih merasa canggung melihat perubahan ini. Perbedaan pendapat tersebut menjadi bukti nyata bahwa fashion tidak hanya soal pakaian, tetapi juga representasi dari nilai nilai budaya yang terus berkembang.