Pas Marque – J.Lo menyala di WorldPride DC. Aksi panggungnya mengguncang Washington D.C. pada 6 Juni 2025. Busana yang dikenakannya langsung mencuri perhatian publik. Look ekstrem ditampilkan dengan percaya diri luar biasa. Panggung WorldPride berubah menjadi catwalk pribadi J.Lo. Gaya dan keberanian menjadi kekuatan utama J.Lo di acara itu. Pesan empowerment terpancar dari setiap penampilannya. Sorotan media global langsung diarahkan pada sang diva.
Salah satu look ikonik yang dikenakan adalah bodysuit high-cut. Bodysuit itu memamerkan siluet tubuh dengan penuh percaya diri. Warna metalik memperkuat kesan futuristik dan glamor. Aksen glitter memberikan efek mencolok di bawah sorotan lampu. Oleh penonton, gaya ini dianggap sebagai pernyataan berani. Look tersebut dipadukan dengan sepatu boots tinggi berkilau. Panggung seakan disulap menjadi zona kekuatan feminin. Gaun itu tidak hanya menarik, tetapi juga menyuarakan kebebasan.
“Baca juga: Happy Asmara Tampil ala Idol K‑Pop, Netizen: Mirip Winter aespa!”
Penampilan lain yang dikenakan adalah catsuit bercorak hologram. Material latex mengilap digunakan untuk menciptakan efek dramatis. Tubuh J.Lo dipeluk erat oleh potongan ketat namun fleksibel. Gerakan panggungnya menjadi lebih kuat dengan outfit tersebut. Kostum itu dibuat khusus oleh desainer terkenal dari New York. Detail bahu bersudut tajam menambah nuansa science-fiction. Ornamen kristal dipasang secara strategis di bagian dada. Kostum tersebut kemudian viral di media sosial dalam hitungan jam.
Seluruh koreografi telah dikurasi agar selaras dengan outfit. J.Lo menari bebas sambil tetap menjaga akurasi gerakan. Gerakan cepat tidak mengurangi kualitas tampilannya sama sekali. Penampilan itu dirancang untuk menonjolkan kekuatan tubuh wanita. Setiap langkah dan tarian dipenuhi semangat dan determinasi. Penonton terpukau oleh keselarasan gerak dan kostum panggung. Sambutan meriah terdengar sepanjang durasi pertunjukan berlangsung. Pesan solidaritas dan keberanian dibawakan secara eksplisit di layar.
“Simak juga: IESW 2025: India Targetkan Rp 13 T untuk Energi Bersih dan Kendaraan Listrik”
Busana J.Lo menjadi topik hangat di berbagai platform mode. Komentar positif datang dari editor dan kritikus fashion global. Desainer muda terinspirasi oleh estetika berani yang diperlihatkan. Tagar #JLoPrideLook sempat menjadi trending topic di Twitter. Artikel gaya hidup banyak membahas makna simbolis pakaiannya. Media fashion seperti Vogue dan Harper’s Bazaar memujinya habis-habisan. Beberapa bagian kostum bahkan dipajang dalam pameran fashion. J.Lo pun disebut sebagai ikon keberanian gaya tahun ini.
Panggung WorldPride tak hanya tentang hiburan dan visual. Melalui pakaiannya, J.Lo mengirim pesan cinta dan penerimaan. Busana dipilih untuk mewakili spektrum identitas dan kebebasan. Warna pelangi dan hologram menjadi simbol inklusivitas. Banyak penonton yang terharu melihat penampilannya. Tarian dan nyanyian ditata sebagai bentuk penghormatan. Identitas queer dirayakan dalam semangat penuh warna. Fashion dijadikan alat untuk menguatkan komunitas.
Semua elemen pertunjukan berjalan dengan harmonis. Setlist disusun agar sesuai dengan transisi kostum. Beberapa lagu lawas di-remix agar lebih energik. Lampu panggung berkoordinasi dengan perubahan busana. Koreografi melibatkan dancer dari komunitas LGBTQ+. Setiap lagu memiliki tema busana yang berbeda-beda. Visual di layar besar memperkuat atmosfer pertunjukan. Panggung pun diubah menjadi kanvas penuh ekspresi diri.
J.Lo tidak sekadar tampil, tapi juga membentuk tren. Banyak selebriti terinspirasi untuk tampil lebih berani. Desainer menyebutnya sebagai pelopor gaya Pride futuristik. Penampilan ini akan dikenang dalam sejarah fashion LGBTQ+. Keberanian menjadi elemen utama dalam seluruh koleksi gayanya. Glitter, latex, dan siluet ekstrem kembali naik daun. Pesan personal dari pakaian tidak bisa diabaikan begitu saja. WorldPride 2025 jadi saksi penegasan gaya dan makna dari seorang J.Lo.