Pas Marque – Ramadan Runway 2025 kembali menghadirkan kejutan dengan tren baru yang mengusung aksen bordir pada busana muslim pria. Gelaran fesyen ini, yang diselenggarakan di Grand Atrium Kota Kasablanka pada Minggu (23/3), mengajak para desainer untuk berkreasi dalam mendefinisikan busana muslim yang lebih segar dan beragam. Dalam acara tersebut, bordir tidak hanya dipandang sebagai elemen khas fesyen wanita, melainkan juga tampil memukau dalam koleksi busana pria.
Pada hari ketiga Ramadan Runway 2025, sebanyak 12 desainer menampilkan koleksi mereka dengan sentuhan bordir. Desainer-desainer seperti Willmich, Abeey, Erdan, dan lain-lain, memamerkan koleksi Men’s Modest Wear yang berbeda dari sebelumnya. Mereka tidak hanya fokus pada celana dan kemeja koko, tetapi juga mengeksplorasi outer kimono, blazer, jaket, dan aksesoris lainnya.
Dengan berbagai model yang ditampilkan, tampilan busana muslim pria menjadi lebih segar dan modis. Beberapa koleksi juga mengusung potongan oversized dan aksen asimetris yang menciptakan kesan modern. Warna yang digunakan pun tidak hanya solid, tetapi juga earth tone, metallic, nude, dan neutral yang sesuai dengan tema Night in Egypt.
Salah satu tren paling menarik yang diperkenalkan di Ramadan Runway 2025 adalah bordir atau embroidery. Sebelumnya, aksen ini lebih dikenal dalam busana muslim perempuan, namun kini mulai populer di kalangan busana muslim pria. Pada gelaran kali ini, bordir digunakan untuk menambah kesan elegan dan modern pada busana pria.
Menurut Ariy Arka, desainer sekaligus brand owner Abeey, tren ini semakin berkembang seiring meningkatnya perhatian pria terhadap penampilan mereka, terutama saat Ramadan dan Idul Fitri. Ia juga menyatakan bahwa busana muslim pria kini semakin banyak diminati dan berpotensi besar untuk berkembang. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, penjualan busana muslim pria mengalami peningkatan signifikan.
“Simak juga: Keindahan Ranu Kumbolo: Danau Menawan di Jalur Pendakian Gunung Semeru”
Ariy Arka menambahkan bahwa saat fashion show diadakan, antusiasme pengunjung sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa para pria kini semakin memperhatikan gaya busana mereka. Busana muslim pria yang ditampilkan pada Ramadan Runway 2025 benar-benar menyegarkan persepsi tentang penampilan pria dalam dunia fesyen. Selain itu, acara ini juga menegaskan bahwa tren mode ini tidak lagi terbatas pada gender tertentu.
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran pria terhadap pentingnya penampilan, desainer-desainer di Indonesia mulai semakin berfokus pada koleksi busana muslim pria. Hal ini tercermin dari banyaknya desainer baru yang hadir dengan koleksi Men’s Modest Wear yang kreatif dan penuh inovasi. Seiring berjalannya waktu, segmen pasar busana muslim pria diprediksi akan semakin berkembang.
Selain fashion show, Ramadan Runway 2025 juga menawarkan beragam kegiatan menarik lainnya. Salah satunya adalah workshop yang memungkinkan pengunjung untuk lebih memahami dunia desain fesyen. Ada juga kompetisi desainer, fundraising, kirab Ramadan, pop market, dan exhibition yang turut meramaikan acara ini. Dengan lebih dari 60 desainer ternama dan 75 tenant lokal, acara ini memberikan pengalaman yang menyeluruh bagi pengunjung.
Selama periode berlangsung, yaitu dari 19 Maret hingga 13 April, pengunjung dapat menikmati beragam koleksi busana muslim dari berbagai desainer di Grand Atrium, Mosaic Walk, dan Fashion Atrium Kota Kasablanka. Gelaran fesyen ini tidak hanya menyajikan busana muslim pria dan wanita, tetapi juga menjadi wadah bagi industri fesyen lokal untuk berkembang.
Seiring berjalannya waktu, busana muslim pria semakin mengusung konsep genderless fashion. Tren ini berfokus pada fleksibilitas dan kebebasan berkreasi, di mana batasan antara busana pria dan wanita semakin kabur. Hal ini tercermin dalam koleksi-koleksi yang ditampilkan di Ramadan Runway 2025, yang menonjolkan konsep kesetaraan dalam berpakaian.
Desainer-desainer yang berpartisipasi dalam acara ini mengajak para pria untuk mengeksplorasi berbagai pilihan busana yang lebih beragam, tanpa merasa terikat oleh tradisi atau norma yang ada. Dengan hadirnya tren embroidery dalam busana muslim pria, Ramadan Runway 2025 berhasil menunjukkan bahwa fesyen tidak mengenal batasan gender, dan siap untuk merayakan kreativitas tanpa hambatan.