Pas Marque – J-Hope & Sana menjadi sorotan utama di ajang Men’s Fashion Week SS26 yang digelar di Paris. Kehadiran keduanya membawa napas baru dalam dunia mode global, menyatukan kekuatan industri K-Pop dan kemewahan rumah mode Eropa. J-Hope tampil dengan gaya maskulin eksperimental, mengenakan set tailored dari Louis Vuitton yang memadukan streetwear dan high fashion. Di sisi lain, Sana tampil sebagai tamu kehormatan untuk Prada, mengenakan coat oversized dengan aksen metalik yang mencuri perhatian fotografer internasional. Atmosfer ruangan seketika berubah saat nama mereka diumumkan di antara barisan front row. Para penggemar dan jurnalis mode global yang hadir terlihat terpukau oleh kepercayaan diri dan gaya pribadi yang mereka bawa. Tak hanya menyapa dengan senyum khas, mereka juga menjadi simbol bagaimana Asia kini tidak sekadar hadir, tetapi menguasai panggung mode dunia tanpa kompromi pada identitas budaya.
Kolaborasi antara selebriti Asia dan rumah mode ternama menjadi kekuatan utama di SS26. J-Hope dipercaya sebagai muse oleh Louis Vuitton untuk menghadirkan koleksi yang menggabungkan siluet klasik dengan elemen eksentrik. Kemeja satin dan celana high-waist yang ia kenakan menunjukkan keberanian berekspresi tanpa meninggalkan keanggunan. Sementara itu, Sana yang mewakili Prada tampil dalam potongan busana yang berani, menonjolkan permainan tekstur dan warna monokrom yang tajam. Daya tarik mereka bukan hanya karena ketenaran di industri hiburan, melainkan bagaimana mereka membawa semangat autentikasi budaya Asia di tengah panggung Eropa. Hubungan profesional ini bukan sekadar kontrak endorse, tetapi menjadi kerja kreatif dua arah. Energi yang dibawa oleh para selebriti Asia mengubah persepsi mode barat terhadap Timur. Mereka bukan lagi dipandang sebagai tamu, melainkan mitra strategis yang memperkaya narasi mode global secara signifikan.
“Baca juga: Dilraba Dilmurat Gagal Tampil Sempurna? Netizen Soroti High Heels Pilihannya”
Tidak hanya bintang K-Pop, aktor asal Hong Kong Raymond Lam juga tampil memukau di runway Emporio Armani. Ia mengenakan setelan jas abu-abu dengan potongan minimalis dan garis tegas yang memperkuat karakter aktor senior yang matang dan berkelas. Langkahnya yang mantap dan sikap penuh percaya diri menunjukkan betapa pentingnya representasi Asia dalam lingkup mode maskulin. Para kritikus menyebut bahwa penampilannya merupakan contoh bagaimana maskulinitas Asia kini didefinisikan ulang dengan kehalusan dan kekuatan yang seimbang. Sorotan kamera mengarah padanya sejak awal hingga ia meninggalkan runway. Gaya rambut sleek dan sepatu kulit hitam glossy menjadi pelengkap tampilan yang tak berlebihan namun berkarakter kuat. Armani sendiri memberikan ruang yang cukup untuk sang aktor menunjukkan esensinya tanpa terjebak pada stereotip Asia. Penampilan Raymond membuka jalan bagi aktor-aktor Asia lainnya untuk berani tampil dalam panggung mode internasional dengan jati diri yang tetap otentik.
Dominasi selebriti Asia dalam Fashion Week kali ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam dinamika kekuasaan industri fashion. Selama bertahun-tahun, wajah-wajah Asia hanya muncul sebagai pelengkap di kampanye global, namun kini pusat perhatian telah berubah. Keterlibatan figur seperti J-Hope, Sana, dan Raymond Lam membuktikan bahwa suara Asia tidak bisa diabaikan. Industri fashion mulai menyadari bahwa popularitas global dari bintang Asia tidak hanya mendongkrak penjualan, tetapi juga menambah nilai budaya dan keragaman visual yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Mereka tidak lagi diminta sekadar mengenakan busana, melainkan menjadi bagian dalam proses kurasi, bahkan inspirasi desain itu sendiri. Identitas Asia diperlihatkan tanpa harus tunduk pada estetika barat yang lama dominan. Melalui kerja sama ini, narasi baru tentang keberagaman dan inklusivitas terbentuk secara alami dan mendalam di panggung mode kelas dunia.
“Simak juga: Panduan Lengkap Wisata Kepulauan Togean: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute Perjalanan”
Gaya dan ekspresi khas K-Pop menjadi salah satu pendorong utama evolusi fashion global saat ini. Keberanian bereksperimen, penggunaan aksesori nyentrik, serta perpaduan warna dan tekstur yang tidak lazim menjadi identitas yang kuat dari para idol seperti J-Hope dan Sana. Keunikan gaya mereka tidak hanya menarik perhatian penggemar tetapi juga para desainer dan kreator mode dunia. Banyak koleksi terbaru terinspirasi oleh estetika visual K-Pop yang dinamis dan berani tampil beda. Momentum ini dimanfaatkan secara maksimal oleh rumah mode untuk menggaet pasar Asia yang semakin berpengaruh. Aura yang dibawa oleh bintang K-Pop di runway menjadi semacam energi baru bagi industri fashion yang sebelumnya terlalu terikat pada norma klasik. Gaya flamboyan dan ekspresif yang mereka perlihatkan diterima sebagai bentuk ekspresi modern yang setara dengan gaya barat. Dunia mode kini bergerak lebih fleksibel, terbuka, dan berani, berkat pengaruh kuat yang diberikan oleh kultur K-Pop.