Pas Marque – Terowongan Kendal berubah menjadi pusat perhatian warga Jakarta pada Jumat 15 Agustus 2025. Dalam rangka menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar lomba fashion show yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari anak-anak PAUD hingga siswa SMK memenuhi area tersebut dengan semangat dan kostum yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Suasana di lokasi sangat meriah dengan dominasi warna merah putih yang tampak di setiap sisi terowongan. Para peserta tidak hanya berjalan di catwalk, tetapi juga menari dan menyanyikan lagu-lagu nasional dengan penuh antusias. Kegiatan ini mencerminkan semangat kebangsaan yang menyala menjelang hari kemerdekaan. Para guru, tenaga kependidikan, hingga kepala sekolah pun turut serta, menjadikan ajang ini bukan sekadar perlombaan tetapi juga simbol kebersamaan antar elemen pendidikan di wilayah Jakarta Pusat.
Sejak pagi, Terowongan Kendal telah dipadati oleh ribuan peserta yang siap mengikuti lomba fashion show bertema kemerdekaan. Suasana semarak tampak jelas dari berbagai atribut yang dikenakan para peserta. Mereka datang dari 267 sekolah di wilayah Jakarta Pusat, mulai dari PAUD hingga SMK. Jumlah peserta yang hadir mencapai sekitar 4000 orang. Keragaman busana yang ditampilkan menambah daya tarik acara ini. Ada yang mengenakan pakaian adat lengkap dengan aksesori khas daerah masing-masing. Ada pula yang tampil dengan kostum modern bernuansa merah putih. Lagu-lagu nasional terdengar menggema sepanjang terowongan, menambah kesan patriotik pada acara tersebut. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat, Bambang Eko Prabowo menyebutkan bahwa seluruh unsur pendidikan turut ambil bagian. Para siswa tampil percaya diri di bawah sorotan lampu terowongan yang seolah berubah menjadi panggung catwalk kebanggaan warga Jakarta.
“Baca juga: Era Baru Fashion! Style Leap Hadirkan Styling Mewah Cuma dari Jarak Jauh”
Fashion show yang digelar di Terowongan Kendal ini tidak hanya menampilkan busana, tetapi juga ekspresi kreatif para peserta. Setiap kelompok tampil sambil menyanyikan lagu perjuangan seperti Indonesia Pusaka atau Hari Merdeka. Aksi mereka dipadukan dengan tarian sederhana yang dilakukan sambil berjalan menyusuri lorong. Banyak peserta menunjukkan kreativitas tinggi dengan memadukan elemen tradisional dan modern. Misalnya, ada yang mengenakan kebaya namun dengan sentuhan lampu LED, atau pakaian adat Papua yang dikombinasikan dengan sepatu sneakers merah putih. Penonton yang hadir pun tak kalah antusias. Beberapa warga yang sedang melintas berhenti untuk menyaksikan pertunjukan dan mengabadikan momen melalui kamera ponsel. Meskipun tidak seluruhnya dilatih secara profesional, para peserta mampu menghadirkan pertunjukan yang memukau dan menyentuh sisi emosional dari makna kemerdekaan itu sendiri.
Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah partisipasi langsung dari guru dan kepala sekolah. Mereka tidak hanya bertugas mengantar siswa tetapi juga turut mengenakan busana dan berjalan bersama murid-muridnya di Terowongan Kendal. Ada kepala sekolah yang tampil dengan pakaian adat Jawa lengkap, berjalan di barisan depan sambil melambaikan bendera kecil. Guru-guru perempuan banyak yang mengenakan kebaya dengan nuansa merah putih, sementara guru laki-laki mengenakan pakaian adat dari berbagai provinsi. Kehadiran mereka menjadi simbol nyata bahwa perayaan kemerdekaan adalah milik semua kalangan. Kebersamaan ini menunjukkan semangat gotong royong dan persatuan di dunia pendidikan. Acara pun terasa lebih hangat dan akrab. Hubungan antara guru dan siswa terlihat lebih cair, dan momen ini menjadi penguat ikatan emosional di luar kelas. Bahkan beberapa guru sempat menari bersama siswa dengan ekspresi penuh tawa dan kebanggaan.
“Simak juga: Heboh! Trina Storage Kirim Baterai Raksasa ke Chile, Buka Babak Baru Energi Bersih”
Terowongan Kendal yang biasa dilewati sebagai akses kendaraan dan pejalan kaki, berubah fungsi menjadi panggung ekspresi budaya yang memukau. Dinding yang biasanya tampak datar kini menjadi latar belakang dari parade kostum yang penuh warna. Jalanan yang biasanya sunyi di pagi hari, kini berubah riuh oleh suara sorakan dan lagu kebangsaan. Ruang publik ini menjadi simbol bahwa semangat nasionalisme bisa lahir di mana saja. Bahkan di bawah tanah sekalipun. Dengan pencahayaan yang terang dan tata panggung sederhana, atmosfer acara terasa seperti perayaan nasional berskala besar. Terowongan ini digunakan dengan sangat optimal untuk mendekatkan masyarakat dengan semangat kemerdekaan lewat seni dan budaya. Para peserta telah menjadikan tempat ini sebagai ruang untuk menunjukkan identitas, keberanian, dan rasa cinta tanah air dalam balutan busana khas yang mereka pilih sendiri. Ini menjadi bukti bahwa ruang kreatif bisa hadir di tempat yang tak terduga.