Pas Marque – Quiet Luxury adalah gaya yang menekankan kesederhanaan dan kemewahan tanpa terlihat mencolok. Gaya ini semakin digemari oleh kalangan profesional muda di Asia. Identitas merek tidak ditampilkan secara eksplisit. Fokus diberikan pada kualitas bahan dan potongan pakaian yang bersih. Tren ini dianggap sebagai simbol kelas dan selera tinggi. Produk-produk ini sering dipilih oleh kalangan elit dan selebritas. Popularitasnya didorong oleh perubahan nilai dalam masyarakat urban. Konsumen kini lebih menghargai keaslian daripada pencitraan.
Tren ini berakar dari konsep minimalisme Eropa dan Jepang. Filosofinya adalah “less is more” atau semakin sederhana semakin mewah. Kain yang digunakan biasanya alami dan tahan lama. Desainnya dirancang untuk tidak lekang oleh waktu. Busana dipilih karena kualitasnya, bukan karena logo yang terlihat. Estetika ini menyampaikan keanggunan yang tidak berusaha keras. Keheningan visual justru memperkuat kesan eksklusivitasnya. Banyak rumah mode besar kini mengadopsi pendekatan ini.
“Baca juga: Romansa dalam Bayangan: Elegansi Gaya Dark Romance”
Asia menjadi pasar penting bagi perkembangan Quiet Luxury karena budaya konsumennya yang terus berkembang. Di Korea Selatan, tren ini tumbuh pesat lewat pengaruh drama televisi, K-pop, dan para influencer gaya hidup. Pakaian tanpa logo dikenakan oleh karakter-karakter elit dalam serial drama populer yang ditonton jutaan orang. Citra elegan dan tenang dari karakter tersebut mendorong peningkatan permintaan akan produk serupa. Produk dari merek lokal seperti Low Classic dan TheOpen Product banyak dibeli oleh kalangan urban yang menyukai desain bersih. Di Jepang, filosofi wabi-sabi ikut membentuk pendekatan Quiet Luxury dengan sentuhan tekstur alami dan estetika sederhana. Kesempurnaan dalam ketidaksempurnaan ditampilkan dalam pilihan bahan dan potongan. Singapura dan Tiongkok juga menunjukkan minat besar terhadap tren ini karena kesadaran akan kualitas dan nilai. Konsumen kelas menengah atas mulai mencari produk yang tahan lama dan tidak mudah usang.
“Simak juga: Tenaga dari Uap: Menghidupkan Mesin di Era Revolusi Industri”
Warna yang digunakan biasanya netral seperti beige, abu-abu, hitam, putih tulang, dan krem lembut. Silhouet yang bersih tanpa potongan rumit sangat disukai oleh pencinta gaya minimalis modern. Desainnya dibuat tanpa pola berlebihan untuk menciptakan kesan elegan yang alami. Detail kecil seperti jahitan halus, kancing tersembunyi, dan potongan simetris menjadi nilai tambah tersendiri. Label merek sering disembunyikan atau bahkan dihilangkan sepenuhnya demi menjaga estetika tenang. Tidak ada logo besar atau simbol yang mencolok. Bahan premium seperti wol, kasmir, linen, dan katun organik sering dipakai untuk menjamin kenyamanan dan daya tahan. Tekstur kain yang lembut dipilih untuk menciptakan kesan mewah saat disentuh. Pakaian ini cocok dikenakan dalam acara formal, kasual, maupun semi-formal. Produksi dilakukan secara terbatas untuk menjaga eksklusivitas. Pemakainya terlihat elegan tanpa harus menarik perhatian berlebih.
Beberapa merek Asia telah dikenal karena mengusung Quiet Luxury. Auralee dari Jepang dikenal karena bahan berkualitas dan desain halus. Low Classic dari Korea mengusung estetika minimalis yang kuat. Sejauh Mata Memandang dari Indonesia menerapkan nilai keberlanjutan. Influencer seperti Lee Ho-jung dan Taeri Kim memakai gaya ini secara konsisten. Busana mereka sering dibagikan di media sosial tanpa embel-embel mencolok. Gaya mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda di berbagai negara Asia. Gaya ini juga mulai diadopsi oleh selebritas papan atas di acara publik.
Permintaan terhadap produk lokal yang berkualitas kini meningkat. Desainer kecil mendapat ruang lebih besar di pasar regional. Produk-produk ini didesain untuk dipakai dalam waktu lama. Konsumen tidak lagi tertarik pada konsumsi yang impulsif. Gaya hidup berkelanjutan turut ditekankan melalui pendekatan ini. Produksi massal mulai ditinggalkan demi kualitas yang lebih baik. Tren ini membawa dampak positif bagi lingkungan dan industri mode lokal. Kesadaran akan pentingnya etika dalam berpakaian ikut meningkat.